Beberapa hari yang lalu saya sangat down. Ada banyak hal yang terjadi, ada beberapa peristiwa yang menyita fokus saya. Ada hal-hal urgent yang harus segera diselesaikan. Pikiran saya semakin penuh karena situasi perkembangan kasus baru infeksi corona yang belum ada tanda-tanda melandai, sedangkan saya harus segera menyusul suami ke Australia. Saya khawatir jika saya dan anak harus ikut cek PCR, resiko tertular saat perjalanan, dan harus dikarantina selama 14 hari di tempat yang telah disediakan pemerintah setelah mendarat nantinya.
Saat saya panik, hal pertama yang saya lakukan tentu saja berbenah. Entah sejak kapan tepatnya, setiap kali saya merasa tidak tenang saya akan berbenah meski barang saya tidak banyak. Saat menata ulang lemari yang hampir setengah bagiannya kosong, saya melihat sebuah kotak dan membukanya. Saya keluarkan benda-benda di dalamnya satu persatu. Ada sebuah kotak berisi cincin beserta sebuah note proposal saat suami melamar saya dulu. Cincin tunangan itu memang tidak saya pakai sehari-hari karena memiliki permata yang cukup menonjol dan saya khawatir jika permata cincin itu tak sengaja menggores kulit putri saya saat memandikannya. Ada juga cincin bermata biru yang diberikan Ibu mertua kepada saya. Cincin itu beliau dapatkan dari Bapak mertua saat beliau baru saja melahirkan suami saya. Lalu ada sepasang gelang rumah sakit bertuliskan nama saya - gelang pink bersejarah itu saya dapatkan saat saya melahirkan putri saya 4,5 tahun yang lalu. Ada Omamori, semacam jimat keberuntungan yang saya kumpulkan dari berbagai kuil yang saya kunjungi di Jepang. Lalu ada beberapa foto keluarga dalam ukuran kecil, foto putri saya saat masih bayi, dan kaos kaki pertamanya yang hanya sepanjang 15 cm. Perlahan mood saya membaik dan saya menjadi lebih tenang.
Photo credit: Unsplash
Saya menyebut kotak itu sebagai kotak kebahagiaan. Saya tak sengaja membuatnya. Yang saya lakukan hanyalah mengumpulkan benda-benda yang saya anggap bersejarah dan memiliki nilai khusus ke dalam sebuah kotak bekas sepatu. Ternyata, kotak itu menjadi salah satu terapi yang lumayan ampuh di saat mood saya sedang kacau. Kotak kebahagiaan itu selalu mengingatkan saya bahwa hidup saya indah dan diberkahi banyak kebahagiaan.
Saya yakin tak ada salahnya jika anda juga membuatnya di rumah. Caranya mudah, hanya siapkan sebuah kotak ukuran sedang, misalnya kotak sepatu, lalu isilah dengan benda-benda yang membangkitkan kebahagiaan, pengharapan atau mengingatkan anda bahwa hidup anda dilimpahi dengan kebahagiaan di masa lalu. Anda juga bisa memasukkan:
- Foto-foto orang-orang yang anda cintai
- Kartu ucapan
- Potongan quotes yang menguatkan
- Foto tempat yang ingin anda kunjungi di masa depan
- List goal yang ingin anda capai 10 tahun lagi
- Hadiah dari orang yang sangat berarti bagi anda,
- Dan lain-lain.
Ketika anda sedang bersedih, mengalami masalah yang berat, atau hidup ini serasa sangat sulit untuk dilalui, bukalah kotak kebahagiaan anda dan ingatlah bahwa banyak alasan untuk tersenyum. Kotak itu bisa anda buka kapan saja tanpa harus menunggu ada masalah, dan bersyukurlah bahwa hidup kita penuh dengan berkat dari Tuhan dan hal-hal yang indah.
A good life is a collection of happy memories. Denis Waitley
0 komentar