“Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi ternyata sia-sia saja hasilnya.”
“Rasanya saya ingin mati saja.”
“Hidup ini tidak adil. Saya ingin menyerah saja.”
Dalam hidup, kadangkala kita dihadapkan pada ujian berat. Ada masalah yang susah sekali dicari jalan keluarnya. Ada usaha yang tak kunjung mendapatkan hasil. Ada tempaan demi tempaan tanpa henti yang menghancurkan harapan. Rasa-rsanya tak mungkin lagi mendapatkan titik terang. Di saat seperti itu, sepertinya menyerah adalah solusi yang paling masuk akal. Padahal, menyerah bukanlah solusi.
Saya yakin semua orang pasti pernah mengalaminya. Memang banyak alasan yang dirasa masuk diakal untuk menyerah saja. Tapi bagaimana jika sebaiknya jangan menyerah dulu? Saya memiliki banyak cerita yang selalu saya jadikan pedoman hidup setiap kali hidup saya terlalu berat dan rasanya ingin menyerah saja. Saya bagikan di sini, semoga bisa menginspirasi anda juga.
Abraham Lincoln, Presiden Amerika ke 16.
- Bisnisnya gagal di usia 21 tahun
- Kalah dalam pemilihan legislatif di usia 22 tahun
- Bisnis gagal lagi di usia 24 tahun
- Pacar yang amat dicintainya meninggal saat usianya 26 tahun
- Menderita penyakit syaraf di usia 27 tahun
- Kalah dalam pemilihan kongres di usia 34, 36, dan 45 tahun.
- Kalah menjadi wakil presiden di usia 47 tahun
- Kalah dalam pemilihan senator pada usia 49 tahun
Dan akhirnya menjadi presiden di usia 52 tahun.
Jika saja Lincoln memutuskan untuk menyerah dalam berpolitik setelah kalah menjadi wakil presiden, namanya tak akan terukir dalam sejarah hingga saat ini.
*Dari buku Unlimited Power by Anthony Robbins
Thomas Alpha Edison, penemu lampu pijar.
Sudah sering saya mendengar bahwa Thomas Alpha Edison gagal 9,999 kali hingga akhirnya berhasil di usahanya yang ke 10,000 kali. Ia percaya bahwa tidak ada kegagalan. Justru ia telah menemukan 9,999 cara yang tidak berhasil. “I have not failed. I have just found 9,999 ways that won’t work”.
Betapa gigihnya. Saya tak bisa membayangkan apa yang terjadi pada dunia saat ini jika saja Edison memutuskan untuk menyerah di usahanya yang ke 1000. Ada satu lagi quote dari Edison kembali melecutkan semangat. “Just because something doesn’t do what you planned it to do, doesn’t mean it’s useless”. Benar-benar menginspirasi!
J.K. Rowling, Pengarang Harry Potter.
Siapa yang tidak kenal Harry Potter? Novel fantasi terkenal yang membuat pengarangnya menjadi salah satu penulis terkaya di dunia? Siapa sangka, sebelum diterbitkan dan sukses, Harry Potter mendapat penolakan dari 12 penerbit. Jika saja Rowling menyerah di penerbit ke 10, barangkali kita tak akan bisa menikmati novel dan film-film Harry Potter seperti sekarang. Novel Harry Potter begitu meledaknya hingga dicetak ratusan ribu kali dalam puluhan bahasa. Cetakan pertamanya dari penerbit Bloomsburry bahkan menjadi koleksi yang berharga dan dijual puluhan ribu dolar.
Kok contohnya orang barat semua? Baiklah, ada dua orang Indonesia yang masih muda dan bisa menjadi teladan untuk menumbuhkan semangat ‘jangan menyerah’. Mereka adalah:
Merry Riana, Motivator dan Entrepreneur
Pernah mendengar buku dan film Merry Riana, mimpi sejuta dollar? Saya belum menonton filmnya tapi sudah membaca berulang kali bukunya. Saya selalu hanyut dalam karakter Merry yang pantang menyerah dalam mengejar mimpinya. Tentu saja, ia tak akan menjadi seperti sekarang ini jika saja ia memilih menyerah di awal-awal perjuangannya yang hampir tak masuk akal.
Jerome Polin, Youtuber-Influencer.
Saya baru mengenal Jerome melalui platform Youtube-nya sekitar 2 bulan belakangan dan sangat mengagumi sosok muda inspiratif ini. Banyak yang menyangka Jerome pintar sejak dari lahir, karena Jerome banyak menorehkan prestasi gemilang di bidang akademik khususnya Matematika. Memenangkan berbagai perlombaan matematika, menjuarai olimpiade matematika, dan mendapatkan beasiswa full Mitsui Busan untuk studi Matematika terapan di Waseda university, Jepang. Ternyata, sebelum Jerome sukses seperti sekarang, ia berkali kali kalah. Ia belajar sangat tekun dan ternyata sangat stress juga. Channel Youtubenya pun tidak serta merta terkenal, apalagi konten edukatif tidak banyak peminatnya. Jika dulu Jerome menyerah di awal-awal membangun channel Youtubenya hanya karena sepi pengunjung, mungkin Jerome tidak akan seterkenal sekarang.
Mereka kan tokoh besar, apalah saya yang hanya remahan rempeyek ini. Jangan berkecil hati, andapun bisa menjadi inspirasi untuk diri anda sendiri kok. Coba tengok kembali masa-masa saat anda sekolah dulu. Untuk bisa lulus dan naik kelas, kita selalu menghadapi ujian. Pernah mengulang ujian karena tidak lulus mata pelajaran tertentu? Mau tidak mau harus belajar. Mau tidak mau harus mengulang. Dan akhirnya anda lulus. Naik kelas. Lalu naik tingkatan masuk SMP. Lalu SMA. Dari SMA setiap semester juga menghadapi ujian. Belajar terus meski anda capek. Belajar terus meski anda membenci matematika. Atau bahasa Inggris. Atau Kimia (saya akui, saya benci Kimia!). Dari SMA, beberapa dari kita mungkin melanjutkan kuliah dan kembali menghadapi kesulitan dalam penyusunan skripsi. Setelah perjuangan yang berat, anda lulus dan menjadi sarjana. Lihatlah, betapa anda juga berjuang keras. Andapun hebat. Anda tak akan menjadi seperti sekarang seandainya saat SD, anda menyerah dan akhirnya putus sekolah.
Tengoklah saat pertama kalinya anda ditolak ketika melamar kerja. Satu perusahaan mungkin menolak anda, tapi akhirnya anda diterima bekerja di perusahaan lainnya setelah percobaan kesekian kali. Jika saat pertama ditolak anda takut mencoba lagi, mungkin anda tak akan menikmati pekerjaan anda seperti saat ini.
Tengoklah saat anda putus dengan pacar pertama. Betapa sakitnya. Rasa-rasanya hampir mustahil untuk bisa mencintai lagi. Tapi sekarang anda sudah menikah, punya anak, dan berbahagia dengan pasangan anda.
Jadi, jangan menyerah dulu. Teruslah berjuang. Usaha kita kesekian kali boleh gagal, tapi selalu ada harapan di usaha kesekian berikutnya. Kita tak pernah tahu apa yang menanti di hari esok. Tuhan mungkin sudah menyiapkan kejutan, entah itu sebuah hadiah dari kesabaran anda karena gigih berjuang, atau sebuah pembelajaran.
Alasan mengapa orang menyerah rerlalu cepat adalah karena mereka melihat berapa jauh lagi mereka harus pergi, dan bukan berapa jauh mereka telah melangkah. (Unknown)
2 komentar
Sepakat deh,pokoknya jangan menyerah. Keberhasilan memerlukan perjuangan dan proses seperti orang-orang hebat dalam artikel ini
ReplyDeleteTetap semangat!!!
ReplyDelete