Asyiknya kerja di hotel, kerjanya tidak hanya datang -- kerja delapan hingga belasan jam dan pulang, tapi juga di sela-selanya banyak sekali mendapatkan pelatihan untuk men’standart’kan kualitas layanan, syukur-syukur kalau layanan yang diberikan itu melebihi standart. Lingkungan hotel sangat dinamis karena dipengaruhi tren yang sedang berlaku, dan untuk itulah management hotel yang bagus akan selalu menggembleng para associatenya supaya tidak ketinggalan informasi dan bisa menyesuaikan diri dengan selera pasar (baca: tamu). Pelatihan (atau yang lazim disebut training) ini jenisnya beragam, seperti training dasar (pengenalan property sendiri yang meliputi sejarah hingga fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya), cultural training yang meliputi kursus tambahan bahasa asing dan kegiatan seni, hygiene training yang berkaitan dengan pengetahuan kebersihan dan kesehatan, training mengenai safety and security seperti simulasi kebakaran gedung sampai ke proses evakuasinya, first aid training, standart service training, dan lain lain. Pokoknya buanyak!
Saya selalu antusias mengikuti training, apalagi yang ada embel-embel promosinya. Di hotel tempat saya bekerja ini memperbolehkan cross training, artinya staff dari department housekeeping misalnya, training ke bagian lain, semisal di bagian Food and Beverage service (waiter atau waitress gitu..). Staff yang mengikuti cross training ini nantinya akan mendapatkan sertifikat berikut ‘nilai’nya. Jika suatu hari ada vacancy di suatu departemen, sertifikat cross training ini akan sangat membantu ‘memperindah’ CV di internal application form dan pastinya akan sangat diperhitungkan dalam pertimbangan perekrutannya. Jadi untuk bisa ‘naik level’, sebenarnya tidak susah kan?
Mengikuti training resmi di hotel, bagi saya lebih menyenangkan karena penyampaian training selalu dibuat menarik dan tidak membosankan. Asyiknya lagi, ada coffee break yang selalu ada sajian berupa cemilan kue-kue cokelat dan spring roll, serta kopi dan teh unlimited selama break time. Pokoknya selama mengikuti training, perut dijamin akan mendapatkan jatah yang layak, karena tidak mungkin bisa berkonsentrasi menyerap materi training kan, kalau perut keroncongan. Piiiisss!
Training paling berkesan adalah saat saya mengikuti training bertajuk ABCD (maaf, nama sengaja disamarkan). Training ini berisi beberapa modul dan membahas property dan segala isinya, serta pengenalan pengendalian emosi, ya.. mirip kursus kepribadian begitu lah. asyiknya, training ini panjang banget, diadakan setiap seminggu sekali, dan setiap kalinya selama 8 jam (sudah termasuk lunch time dan coffee break loh!). Selain pengetahuan jadi bertambah, setidaknya dalam delapan jam itu saya benar-benar relax karena penyampaian materi yang catchable. Enaknya lagi, training ini dihitung sebagai jam kerja efektif sehingga tidak perlu mengurangi hari libur mingguan saya. Asyik, kan?
Selain belajar mengenai brand, trainer mengajak kami untuk mengikuti kuisioner, mengenali karakter diri sendiri dan mulai belajar memahami karakter orang lain, serta implementasinya kepada layanan yang diberikan kepada tamu sehari-harinya. Supaya pemahaman kami lebih jelas, kami diminta untuk survey langsung ke departemen store di mal tetangga. Beberapa orang sih serius banget yah do research mengenai kualitas layanan (yang saat itu membandingkan pelayanan Matahari, Sogo, dan Ace Hardware). Beberapa lagi bukannya serius mengamati orang, malahan sibuk sendiri memelototi price tag yang ada label diskonnya. Oalah!
Enaknya lagi menurut saya, kalau jadi staff yang berprestasi, malahan bisa mendapatkan training yang lebih serius lagi dengan embel-embel kenaikan level. Yang membuat orang lain (dan juga saya tentunya) ngiler adalah, trainingnya tidak hanya di sekitar hotel saja, tapi sampai ke luar negeri. Mulai dari yang ‘hanya’ level ASEAN, Asia, hingga Eropa bahkan Amerika! Beberapa manager baru yang bekerja di hotel tempat saya bekerja adalah jebolan dari hotel tetangga yang rata-rata pernah dikirim ke Shanghai selama tiga bulan untuk training. Bukan orang biasa dong ya? Wiiihh… saya cuma bisa ngeces mendengar mereka cerita. Hotel sebelahnya lagi, mengirim staffnya sampai jauh ke Jerman selama berbulan bulan hanya untuk mendapatkan sertifikasi (sayangnya informasi yang saya dapatkan kurang jelas sertifikasi apaan). Sudah akomodasi, meals dan transport ditanggung, dapat uang saku pulak! Sudah gitu, gaji dari hotel tetap dapat. Wiiiiihh… lalu kapan ya, giliran saya? *mimpi dulu.
Kalau training-training kebanyakan serius, ada satu lai training yang sebenarnya serius tapi bikin saya ngakak sampai sakit perut. Ceritanya, training kali ini mengenai internet. Bukan, kami tidak diajari caranya googling, kok. Hehehehe… Intinya, training yang diconduct oleh orang IT yang namanya pak Andy ini jadi heboh karena trainernya yang kacau. Saya dan kebanyakan staff lain jarang sekali ketemu dengan pak Andy, atau bekerja secara langsung dengannya, karena IT departemen kan nyempil sendiri kantornya. Makanya sekalinya ketemu langsung dan di training, jadilah kami pasang dua ekspresi. Kalau bukan geleng-geleng kepala saking gak mudengnya, ya ketawa aja saking gak nyambungnya. Mulanya training berjalan normal, tapi tiba-tiba jadi aneh karena trainer menjelaskan materinya lompat-lompat. Belum juga selesai membahas halaman 3 sudah lari ke halaman 6, dari halaman 6 eh… balik legi ke halaman 2! Sudah gitu si trainer dikit-dikit menjelaskan semacam chart dengan gambar panel-panel listrik di tiap tap lantai, lalu dengan pedenya mengatakan, “Otak saya semuanya ada di sini! Hahaha!”. Seorang staff yang mengajukan pertanyaan pun, tanyanya kemana.. dijawabnya kemana. Pokoknya gak nyambung. Karena gak tahan, salah seorang rekan menyelutuk, “ Lah pantes gak nyambung, orang otaknya ada di monitor semua kok!”. Dan tawapun kontan membahana.
*)Sebetulnya saya pribadi mengakui pak Andi ini seorang staff IT yang hebat. Terlihat dari bahan presentasinya dan kemampuannya memaksimalkan jaringan internet hingga kecepatannya mencapai 5Mbps, sehingga di hotel kami masalah lemotnya internet tidak pernah menjadi big issue. Sayangnya, pak Andy ‘gak konsen’ menyampaikan materi karena otaknya lagi dipinjemin ke monitor! Hahahaha!
Jadi, apapun trainingnya, sebenarnya ikut training itu asyik, kan? Training yuk!
2 komentar
Salam kenal Ms Anna Swan, artikelnya bagus...saya trainer di LKP Perhotelan Wijaya Kusuma. Mantan hotelier juga..
ReplyDeleteSalam kenal Ms Anna Swan, artikelnya bagus...saya trainer di LKP Perhotelan Wijaya Kusuma. Mantan hotelier juga..
ReplyDelete