Bicara masalah hotel, sepertinya tak akan pernah lepas dari masalah kunci. Ya, kunci. Kunci yang fungsinya sebagai salah satu alat pengaman utama di kamar hotel, ternyata juga berfungsi sebagai “the most problem happened”, yang paling saya benci.
Di Hotel tempat saya training di Bali, kunci kamar hotel berupa sebuah kartu elektronik yang dimasukkan ke dalam slot kunci pintu kamar. Karena didalamnya dibenamkan semacam magnet, kunci tidak bisa diletakkan sembarangan, harus dilettakkan jauh – jauh dari barang – barang elektronik bermagnet semacam handphone atau kamera digital yang biasanya dimasukkan jadi satu di saku atau tas bersama kunci “sialan” tersebut, jika tidak menginginkan nomor program yang sudah di setting di dalamnya hilang. Masalahnya, sering kali tamu menganggap peringatan penting itu angin lalu, padahal saya selalu mengingatkan mereka pada saat saya mengantar mereka ke kamar. Kalau kunci masih bisa berfungsi sih, tidak masalah. Tapi yang paling membuat saya jengkel adalah kalau mereka panik tidak bisa masuk kamar karena kuncinya tidak berfungsi.
“ Hey Maam, stop please.. stop please!!!” seorang tamu gendut mengentikan langkah saya menuju north area.
“ Yes Sir, what can I do for you?” sumpah akhirnya saya menyesal kenapa juga saya malah menawarkan bantuan.
“ My key is not working!” sambil tangannya menyodorkan kunci. Sayapun mencoba memasukkan kunci ke dalam slot pintu. Lampu menyala merah, kunci tidak bisa digunakan.
“ U placed this key in your pocket with your handphone and camera?” Saya meyakinkan saja bahwa dialah yang salah.
“ yes, uumm.. sorry. But you see? My key is not working. Please help me to get the new key. I am waiting here.”
Bujubuset ini orang bossynya gak tanggung – tanggung. Udah tau dia yang salah, kok ya masih pede nyuruh – nyuruh saya. Lah masalahnya kalau lobbynya dekat sih, tidak masalah. Jarak antara north area dengan lobby kira – kira udah 80 meteran begitu. Oke, Oke… sayapun akhirnya berjalan bolak balik north – lobby – north – lobby (hitung saja berapa jaraknya) hanya mengantarkan kunci ke bule sialan. Tapi itu masih seberapa…
Lain waktu, saat saya stand by di front desk, operator clerk menelepon saya dan mengintruksikan saya untuk mengirimkan kunci ke nomor kamar 2321. Sayapun dengan lemas langsung menuju kamar tersebut dan sesampainya di sana yang saya temui adalah seorang pria India yang sudah memasang tampang sangat galak karena marah. Begitu sampai saya langsung disemprot, karena dia sudah terlalu lama menunggu. Setelah minta maaf (ini loh yang paling saya benci, musti minta maaf atas kesalahan yang sebenarnya bukan salah saya), saya pun mencoba untuk memasukkan kunci ke slot pintu. Tapi… lampunya menyala merah! Aduh mak, saya lihat tampang si India sudah seperti hendak makan orang, saya bergegas ngacir dan memanggil duty manager karena pintunya bermasalah. Tapi ternyata tidak bisa, karena setelah saya telepon duty manager, saya harus mendengarkan si India kanibal itu ceramah dan ngomel – ngomel tidak jelas samapai manager saya datang 30 menit kemudian!
Di Surabaya yang notabene bisnis hotel, ternyata juga tidak menjamin tidak adanya key problem. Meskipun selama bekerja di hotel ini saya tidak perlu banyak jalan sampai pengkor seperti di Bali, tapi ternyata masalah yang ada tidak bisa saya remehkan. Kunci di hotel ini memiliki dua fungsi, yaitu untuk mengaktifkan fungsi elevator (jadi untuk bisa naik lift ya harus masukin kunci), dan untuk membuka pintu kamar. Dan itulah masalahnya. Saya sering sekali kebagian tugas jaga lift. Iya, jaga lift. Apa maksudnya coba? Kalau menurut saya sih, buat tumbal aja, karena begitu tamu masuk lift dan kuncinya ternyata tidak berfungsi, tamu akan keluar lagi dan langsung dan langsung ngomelnya ke petugas yang jaga lift. It’s logic. And often happened.
Seorang tante – tante yang barusan masuk lift keluar lagi dan langsung ngomel – ngomel:
“ Mbak ini gimana sih kuncinya. Tau tidak, tadi kunci saya tertinggal di kamar. Trus, saya minta kunci di reception. Kok malah gak bisa gini sih?” lalu mengulurkan kunci ke hadapan saya.
Saya memperhatikan dan mencoba memasukkan kunci ke slot lift. Dan, green lamp on. Si Ibu kaget, lalu tersipu.
“ Maaf ya mbak, tadi saya masukin kuncinya terbalik! Hehehe..”
Oh my God!
*) Hotel Key Card
0 komentar